Seperti biasa pada setiap training yang diadakan jika peralihan dari satu materi ke materi lainnya kadang dilakukan semacam ice breaking oleh trainer. Tujuannya sudah dapat ditebak agar para peserta tidak bosan hehehehe :). Pada suatu kesempatan training yang saya ikuti, oleh trainer diajukan pertanyaan seperti ini :
"Jika kelima jari tangan harus dijual satu per satu, jari apa yang paling pertama akan dijual begitu seterusnya hingga tersisa satu jari yang paling terakhir untuk dijual ?"
Mendengar pertanyaan trainer tersebut para peserta yang ditunjuk memberikan berbagai jawaban yang berbeda-beda tentunya dengan beragam argumentasi pula. Akhirnya trainer itupun segera mengeluarkan jawaban urutan jari yang paling pertama hingga terakhir yang harus dijual sekiranya hal tersebut terjadi sebagai berikut:
1. Jari tengah - jari yang suka menghasut jari telunjuk dan sombong (mungkin karena paling jangkung dari empat jari lainnya)
2. Jari telunjuk - jari yang gemar menunjuk sana sini dan berkesan memerintah (iya juga sih...)
3. Jari kelingking - jari yang paling lemah tapi penurut dan pemaaf (mungkin karena simbol pertemanan setelah marahan digambarkan dengan saling mengaitkan kelingking)
4. Jari manis - jari yang diberi hadiah cincin karena baik dan sabar (mungkin karena pada saat pertunangan atau akad nikah cincin selalu disematkan di jari manis meskipun jari tengah juga sering dipasangi cincin...saya malah di jari kelingking juga pakai cincin hehehehe)
5. Jari jempol - jari tambun yang paling suka memuji dan menyanjung (iya kalau jempolnya ke atas, tapi kalo jempolnya ke bawah ?)
==================================================
Sebenarnya, urutan jari tersebut bukanlah hal yang penting. Mengapa ? Coba deh bayangkan kalau jari kita jempol semua atau kelingking semua ? Ayo....aneh kan ?
Kelima jari kita dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dimiliki tetap selalu saling bersinergi untuk melakukan berbagai kegiatan sehari-hari seperti menggenggam, menulis, dan masih banyak aktivitas dimana kita sangat tergantung pada kekompakan jari-jari kita. Jari tengah yang apabila kita acungkan melambangkan konotasi negatif sebagai simbol f*c*, tetapi kalau jari ini hilang tentu empat jari lainnya akan merasa timpang. Begitu pula dengan jari kelingking yang meskipun paling mungil bentuknya tetap memberikan andil kepada empat jari lainnya. Pokoknya kehilangan satu jari saja deh..pasti akan kacau.
Perumpamaan dari jari-jari tadi persis dengan kita. Setiap manusia dianugerahi oleh Tuhan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda mulai dari segi fisik, watak, dan lain-lain yang pada akhirnya membentuk karakter masing-masing. Namun, rasa saling membutuhkan antara sesama manusia akan tetap kekal selama roda dunia belum berhenti berputar dan tentunya kita tidak dapat memilih kalau kita hanya butuh orang yang berfisik good looking atau yang berwatak baik saja. Dengan segala perbedaan yang dimiliki oleh kita sebagai sesama manusia itulah yang juga akan membawa kita untuk tiba pada tujuan kita masing-masing.
Memang benar adanya bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk-Nya dengan tiada kegunaan bahkan selembar daun pun yang gugur ke bumi pasti akan bermanfaat. Berikan dan terimalah manfaat di antara kita sesama karena kita bukan makhluk individu yang dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar