Kamis, 24 Februari 2011

Inspirasi : Berdamai dengan Risiko

Dua ekor burung yang baru saja keluar dari cangkang telur tergolek bersisian dalam sarang di atas sebuah ranting pohon.

::Anak burung pertama, "Aku ingin terbang !!! Aku ingin mengepakkan kedua sayapku sekuat-kuatnya untuk mampu terbang jauh sehingga aku dapat terbang ke tempat mana saja yang hendak aku datangi. Aku ingin membawa serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain yang aku hinggapi. Aku ingin berkicau sekeras mungkin agar orang-orang dapat mendengarkan betapa merdunya kicauanku. Aku ingin menikmati kehangatan saat mentari bersinar dan merasakan hembusan angin semilir yang sepoi-sepoi. Aku ingin...Aku ingin...Aku ingin..."

Ia pun belajar terbang...berusaha terbang...dan terbang.

::Anak burung kedua, "Aku takut !!! Aku tidak yakin mampu mengepakkan kedua sayapku untuk terbang jauh ke berbagi tempat...sepertinya sayapku tidak kuat membawa diriku terbang jauh...toh dari atas pohon yang tinggi menjulang ini aku tetap dapat melihat keadaan di luar sana. Kalau aku hinggap di bunga-bunga, nanti ada tangan-tangan jahil manusia yang siap menagkapku kapan saja. Aku takut kicauanku mengundang perhatian dari predator-predator lain yang membahayakan diriku. Aku tidak mampu menahan  panas. Aku tidak ingin bertemu dengan semilir angin yang bisa saja membawaku ke tempat yang tersesat. Aku tidak mampu...Aku tidak bisa...Aku tidak yakin...dan berbagi tidak lainnya.
Biarlah aku di sini...aku sudah merasa nyaman...jauh lebih baik bagiku berlindung di dalam sarang sampai menunggu semuanya aman.

Ia pun menunggu...menunggu...dan menunggu...

Tak berapa lama kemudian, seorang penebang pohon datang dan segera menebang pohon tersebut sehingga sarang burung itupun jatuh ke tanah. Secepat itu juga, anak burung yang tengah menunggu langsung disambar oleh tikus hutan

*****************************************************************
Mereka yang takut keluar dari zona nyaman untuk berpapasan dengan segala risiko dan pesimis berkembang akan musnah dengan sendirinya oleh kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar